Selasa, 27 Juli 2010

Arisan Sebagai Instrumen Investasi

Arisan pasti sudah sering didengar oleh kebanyakan orang Indonesia. Baik pria dan wanita dapat mengikuti arisan. Arisan dalam bentuk umumnya adalah tempat berkumpulnya beberapa individu guna bersosialisasi. Karena kegunaannya yang bersifat sosialisasi maka biasanya dibutuhkan biaya. Keperluan biaya biasanya diambil dari anggota arisan dalam bentuk iuran. Uang iuran ini nantinya akan digunakan untuk keperluan acara arisan berikutnya dan biasanya sisa dari uang iuran akan diberikan kepada setiap anggota secara bergiliran. Karena sisa dari uang iuran yang diberikan biasanya lebih besar dari uang iuran yang dibayarkan oleh seorang anggota arisan maka secara keuangan anggota yang mendapatkan sisa uang iuran (uang arisan) akan mendapat 'untung'. 'Keuntungan' ini dapat berbentuk tunai atau dalam bentuk barang.

Keuntungan yang cukup baik ini sering dijadikan alasan dalam mengikuti arisan. Tapi dari sisi keuangan, keuntungan ini sebenarnya merupakan kerugian. Karena walaupun hasil yang didapatkan dari uang arisan jauh lebih banyak daripada uang iuran per-pertemuan, dari sisi jumlah uang arisan yang didapat akan lebih sedikit daripada jumlah uang iuran yang dibayarkan per-siklus (1 siklus = seluruh anggota telah mendapatkan uang arisan sebanyak 1 kali sebelum anggota yang pertama mendapatkan uang arisan mendapatkan uang arisan lagi). Berikut contoh sederhana:

Iuran per-pertemuan
Jumlah anggota
Total uang iuran
Biaya acara arisan
Total uang arisan yang diberikan
100,0005
100,000 x 5 = 500,000
200,000 500,000 - 200,000 = 300,000
100,0005
100,000 x 5 = 500,000200,000 500,000 - 200,000 = 300,000
100,0005
100,000 x 5 = 500,000200,000 500,000 - 200,000 = 300,000
100,0005
100,000 x 5 = 500,000200,000 500,000 - 200,000 = 300,000
100,0005
100,000 x 5 = 500,000200,000
500,000 - 200,000 = 300,000
Total iuran yang dibayar=
100,000 x 5 = 500,000
Total uang arisan yang diberikan =
300,000

Dari tabel diatas terlihat bahwa seorang anggota A harus membayar sebesar 500,000 (100,000 x banyaknya anggota) per 1 siklus arisan, dan ia hanya mendapatkan satu kali uang arisan per siklus yaitu sebesar 300,000. Ini dikarenakan adanya biaya yang harus dikeluarkan pada setiap acara arisan. Banyak anggota arisan yang berusaha menurunkan biaya serendah-rendahnya agar dapat mendapatkan uang arisan yang sebesar-besarnya. Bila hal ini dilakukan, akan lebih banyak membawa kerugian daripada keuntungan karena sebesar-besanya uang arisan yang didapat tidak mungkin dapat melampaui total iuran yang dibayarkan per-siklus arisan. Sehingga bila dihitung secara matematis maka keuntungan maksimum yang didapat dari contoh tabel diatas adalah: 500,000 - 500,000 = 0. Sedangkan kerugian bila menurunkan biaya sampai serendah-rendahnya adalah akan menurunkan 'kualitas' dari acara arisan yang umumnya akan berdampak pada 'nama baik' anggota tersebut. Nama baik yang buruk tentu saja akan menghambat banyak hal termasuk kesempatan bisnis dengan anggota arisan yang lain :)

Jadi cara untuk mendapatkan 'keuntungan' dari arisan dengan cara menurunkan biaya teramat sangat tidak dianjurkan. Tetapi bukan berarti bahwa kita tidak dapat mendapatkan keuntungan secara finansial dari arisan. Keuntungan secara finansial dari acara arisan dapat diraih dengan menggabungkan arisan dengan instrumen investasi yang lain.

DUET ARISAN - REKSA DANA
Duet antara arisan dan reksa dana dapat membuat keuntungan di jangka panjang dan bahkan dibeberapa kasus dapat langsung mendatangkan keuntungan. Penjelasan mengenai reksa dana secara singkat dan sederhana adalah (reksa dana) merupakan sekumpulan dana yang dikumpulkan oleh penjual reksa dana yang nantinya dana tersebut akan diinvestasikan oleh manager reksa dana. Investasi yang dilakukan para manger reksa dana dilakukan ke instrumen investasi yang lain seperti valas, saham, obligasi dll. Jadi apabila kita membeli reksa dana itu berarti kita memberikan dana kita ke manager reksa dana untuk diinvestasikan lagi ke instrumen investasi yang lain. Kita bisa saja langsung menginvestasikan dana yang kita miliki itu ke valas / saham / obligasi, tetapi untuk pemula sebaiknya tidak melakukannya karena resiko yang dimiliki juga berbeda. Sebagai contoh valas dan saham adalah investasi yang mempunyai resiko tinggi, yang artinya dana yang kita masukan belum tentu berkembang, bahkan mungkin dapat langsung merugi. Di valas dan saham, kerugian sebesar 50% dapat dan cukup umum terjadi. Obligasi (dan juga deposito) adalah contoh investasi yang hampir tidak memiliki resiko, artinya dana yang kita masukan tidak akan mengalami kerugian. Tetapi keuntungan yang ditawarkan oleh obligasi dan deposito juga tidak sebesar valas / saham (contoh: deposito mendapat 6% per tahun, sedangkan saham mendapat 30% per tahun).

Reksa dana yang akan kita bahas disini adalah jenis reksa dana pasar uang karena sifatnya yang hampir tidak beresiko dan mendapatkan bunga yang lebih tinggi daripada deposito (plus tanpa pajak sampai tahun 2010 ini). Selain itu juga reksa dana pasar uang bersifat lebih liquid (mudah dicairkan kedalam bentuk tunai) daripada deposito dan obligasi. Reksa dana pasar uang (selanjutnya hanya akan disebut reksa dana guna penyederhanaan penulisan) mempunyai bunga sekitar 6% - 8% per tahun dan bunga ini dihitung per hari dari modal awal (jadi modal sebesar 200,000,000 dengan bunga 7% dapat mendapat hasil bunga sekitar 35,000 per hari dan yang bila dihitung per bulan dapat mencapai 1,100,000 setiap bulannya). Bunga di reksa dana ini juga dapat berubah setiap hari sehingga hasil bunga yang didapatkan juga dapat berubah setiap hari. Beberapa reksa dana akan langsung mencairkan hasil bunga ke dalam tabungan, sehingga bila mengambil contoh sebelumnya maka setiap bulan akan ada tambahan 1,100,000 di tabungan kita.

Bagaimana hubungannya dengan arisan? Uang arisan dapat dimasukan kedalam reksa dana untuk mendapatkan bunga yang bunganya nanti dapat digunakan untuk membayar biaya acara arisan. Dengan pertumbuhan modal reksa dana maka hasil bunga yang didapat akan semakin besar dan kemudian hasil bunga yang didapat akan melebihi biaya acara arisan dan pada akhirnya memberikan keuntungan real pada kita. Contoh perhitungan arisan sederhana dijelaskan dengan tabel dibawah ini (metode perhitungan di contoh ini tetap bisa digunakan dalam kasus arisan yang lebih kompleks). Dalam contoh ini acara arisan + pembayaran iuran dan pembagian uang arisan dilakukan per minggu:

Iuran arisan
Uang arisan
Modal reksa dana
Hasil bunga reksa dana (7% per tahun)
100,000300,000
300,000
437
100,000 -300,000
437
100,000 -300,000
437
100,000 -300,000
437
100,000 -300,000
437
Total iuran =
100,000 x 5 = 500,000
Total hasil bunga =
58 x 5 = 2,185

Dari contoh diatas terlihat hasil bunga yang didapat sangat kecil sekali yaitu 437 per minggu. Tetapi dengan adanya bunga, 'kerugian' kita akibat biaya acara arisan akan berkurang menjadi 500,000 (iuran) - 200,000 (biaya) - 2,185 (hasil bunga) = 297,815 dibandingkan dengan tanpa hasil bunga sebesar 500,000 (iuran) - 200,000 (biaya) = 300,000.

Contoh diatas adalah perhitungan pada siklus pertama arisan, berikut adalah contoh perhitungan pada siklus kedua dan ketiga di arisan yang sama (dalam perhitungan per siklus arisan):

Iuran arisan
Uang arisan
Modal reksa dana
Hasil bunga reksa dana (7% per tahun)
500,000300,000
300,000 + 300,000 = 600,000
4,375
500,000 300,000600,000 + 300,000 = 900,000
6,560

Tabel diatas menunjukan hasil bunga yang lebih besar daripada di siklus pertama arisan. Hasil bunga ini akan terus bertambah seiring bertambahnya siklus arisan (dalam contoh ini sekali setiap lima pertemuan arisan, hasil bunga akan bertambah karena pada saat itulah kita akan mendapatkan uang arisan yang dapat kita tambahkan ke modal reksa dana. Tujuan dari penambahan modal reksa dana adalah untuk mencapai hasil bunga reksa dana per-lima minggu = biaya acara arisan yaitu 200,000. Mengapa per-lima minggu? Ini karena asumsi jumlah anggota arisan adalah lima orang dengan acara yang dilakukan secara bergantian pada setiap minggu. Perhitungan akan berbeda apabila jumlah anggota dan jadwal acara berbeda dari contoh. Apabila hasil bunga mencapai 200,000 (seperti pada contoh) maka secara matematis kita dapat melakukan arisan tanpa biaya sama sekali. Dan bila hasil bunga melebihi 200,000, kita memperoleh keuntungan tanpa harus mengurangi biaya acara.

Bagaimana mencapainya? Bukankah dengan melihat contoh diatas, untuk mencapai 200,000 dibutuhkan waktu yang lama sekali? Tentu saja kita tidak perlu menunggu begitu lama apabila kita membantu modal reksa dana dengan tambahan modal. Perhitungan modal yang dibutuhkan dapat menggunakan rumus sederhana berikut:

Bila biaya arisan sebesar 200,000 dibutuhkan dengan periode 5 minggu sekali, maka setiap minggunya dibutuhkan = 200,000 / 5 = 40,000
Maka dengan modal sebesar N dengan bunga 7% per-tahun, bila dibagi dalam 12 bulan dan kemudian dibagi lagi dalam 4 minggu maka didapat rumus:
(N x 7%) / 12 bulan / 4 minggu = 40,000
Dengan menggunakan rumus itu kita dapatkan N sebesar 27,428,572. Bila dibulatkan keatas menjadi 27,500,000. Jadi dengan tambahan modal 27,500,000 kita dapat langsung mendapatkan untung pada saat pertama kali kita mendapatkan uang arisan. Modal disini berbeda dengan modal dagang karena pada modal dagang umumnya modal kita akan 'hangus' pada saat tidak dijalankan karena dana modal kita sudah berubah menjadi barang. Tetapi modal disini dapat diambil sewaktu-waktu tanpa pengurangan nilai sama sekali. Bisa juga disimpulkan bahwa di arisan kita dapat memperoleh keuntungan tanpa modal sama sekali.

Dengan menggunakan perhitungan itu, contoh diatas dapat dikembangkan menjadi (contoh akan dikembangkan juga dengan perolehan uang arisan pada 'sesi pengocokan' ke-3; contoh sebelumnya selalu diasumsikan perolehan uang arisan pada 'sesi pengocokan' pertama):

Iuran arisan
Uang arisan
Modal reksa dana
Hasil bunga reksa dana (7% per tahun)
100,000
-
27,500,000
40,100
100,000-
40,100
100,000300,000
27,500,000 + 300,000 = 27,800,000
40,500
100,000-27,800,000
40,500
100,000-27,800,000
40,500
Total iuran =
500,000
Total hasil bunga =
201700

Dengan skenario seperti tabel diatas ini disimpulkan bahwa dengan iuran 500,000 yang kemudian mendapatkan uang arisan yang juga digunakan sebesar 200,000 untuk biaya acara arisan, masih didapatkan untung sebesar:
{ 500,000 (uang arisan tanpa dikurangi biaya acara arisan) - 200,000 (biaya acara arisan) + 201,700 (hasil bunga) } - 500,000 (iuran)
= 1,700

KESIMPULAN
Keuntungan 1,700 (seribu tujuh ratus rupiah) memang tidak banyak, tetapi keuntungan ini akan terus meningkat dengan seiringnya waktu (semakin sering kita menerima uang arisan, keuntungan juga semakin cepat meningkat). Bila mengikuti contoh, pada pemberian uang arisan berikutnya keuntungan yang kita dapat adalah Rp. 2,900. Masih tidak seberapa? Tidak apa-apa, karena keuntungan sebenarnya adalah kita dapat ber-arisan tanpa biaya sama sekali dan tanpa perlu mengurangi biaya arisan. Dan pada umumnya anggota arisan yang 'royal' ketika mengurus acara arisan akan terlihat lebih 'wah' dan biasanya lebih mudah untuk mengajak anggota lain berbisnis yang akan menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar. Bisa dikatakan juga, kita dapat memuluskan bisnis kita yang lain tanpa mengeluarkan biaya sama sekali (free marketing). Terlebih dengan iuran arisan yang lebih besar, modal reksa dana yang lebih besar, dan giliran mendapatkan uang arisan yang lebih dulu akan lebih meningkatkan keuntungan dari berarisan. Keuntungan ini dapat diambil atau dimasukan ke dalam biaya acara arisan yang kita selenggarakan berikutnya sehingga acara arisan yang kita selengarakan dapat lebih 'wah' dan pasti lebih memuluskan bisnis kita yang lain dengan para anggota arisan.

Selamat berarisan :)
yustinus.soelistio@gmail.com

P.S: bila anda membutuhkan bantuan untuk menghitung keuntungan arisan seperti di blog ini, silahkan menghubungi saya melalui email: yustinus.soelistio@gmail.com atau dengan menulis komentar di blog ini.

1 komentar:

  1. Bagi anda yang membutuhkan penghasilan pasif..
    Silahkan rekomendasikan pada teman-teman anda di website kami http://titipdana.com ..
    Dapatkan 2% dari setiap invetasi teman anda, oppp jangan lupa daftar terlebih dahulu....

    BalasHapus